Apakah Kita dimata mereka rendah ?
sebuah artikel ini membahas tentang pabrikan olahraga yaitu Nike yang berasal dari Amerika Serikat,mungkin kita bangga jersey/pakaian sepakbola pemain inggris itu dibuat oleh orang indonesia,tak terpikir sedkitpun Nike dengan Cerdasnya dan sedikit licik membuat pabrik Nike di indonesia dengan mempekerjakan buruh dengan gaji yang rendah. sungguh ironi !!!
saya baca berita ternyata jersey resmi timnas Inggris untuk Piala Dunia 2014 diproduksi di Indonesia. Awalnya mau bangga karena ternyata jersey timnas sekelas Inggris dijahit oleh orang Indonesia, tapi ternyata artikel Mirror itu malah bikin miris. Judulnya itu lho, “England’s £90 World Cup shirt made by Nike’s Indonesian workers earning just 30p an hour“. Tenaga kerja Indonesia yang murah ternyata menghasilkan produk yang dijual mahal di luar negeri.
sebuah artikel ini membahas tentang pabrikan olahraga yaitu Nike yang berasal dari Amerika Serikat,mungkin kita bangga jersey/pakaian sepakbola pemain inggris itu dibuat oleh orang indonesia,tak terpikir sedkitpun Nike dengan Cerdasnya dan sedikit licik membuat pabrik Nike di indonesia dengan mempekerjakan buruh dengan gaji yang rendah. sungguh ironi !!!
saya baca berita ternyata jersey resmi timnas Inggris untuk Piala Dunia 2014 diproduksi di Indonesia. Awalnya mau bangga karena ternyata jersey timnas sekelas Inggris dijahit oleh orang Indonesia, tapi ternyata artikel Mirror itu malah bikin miris. Judulnya itu lho, “England’s £90 World Cup shirt made by Nike’s Indonesian workers earning just 30p an hour“. Tenaga kerja Indonesia yang murah ternyata menghasilkan produk yang dijual mahal di luar negeri.
Kalau harga 90 poundsterling tidak
dipermasalahkan di Inggris, mungkin artikel Mirror itu tidak pernah ada
dan kita tidak pernah tahu bahwa jersey yang digunakan Wayne Rooney dan
kawan-kawan di Piala Dunia 2014 nanti adalah karya orang Indonesia. Tapi
di dalam artikel itu, Mirror menggambarkan negara ini sebagai
“poverty-hit Indonesia”, Indonesia yang dilanda kemiskinan. Saya pikir
Indonesia adalah negara berkembang, tidak miskin-miskin amat, tapi fakta
yang dipaparkan Mirror memang benar.
Nike memang mengincar tenaga kerja di
negara-negara miskin, seperti Indonesia, karena biaya produksinya bisa
ditekan. Sebagai perbandingan, Nike hanya membutuhkan biaya produksi
sebesar 4 poundsterling untuk setiap jersey di Indonesia. Biaya produksi
ini akan meningkat menjadi 17 poundsterling apabila diproduksi di
Eropa. Di Indonesia, Nike mempekerjakan 171.000 orang Indonesia yang
tersebar di 40 pabrik. Di lain sisi, Nike ternyata memberikan lapangan
kerja untuk ratusan ribu orang di Indonesia.
Saat ini pekerja Nike di Indonesia
digaji 117 poundsterling per bulan, sekitar 2,2 juta rupiah. Kalau di
Indonesia angka tersebut sudah layak dan sesuai dengan UMR, tapi bagi
Mirror ini tidak sebanding dengan beban kerja karyawan Nike. Mirror
mewancarai Aida, seorang pekerja Nike di Indonesia, yang bisa menjahit
satu jersey hanya dalam waktu 30 detik, iya 30 detik! Artinya Aida bisa
menjahit 120 jersey timnas Inggris dalam waktu satu jam. Dalam sehari,
Aida bisa menjahit hingga 1.000 jersey. Keren!
Itu hanya dalam sehari, bisa dibayangkan
berapa jersey yang dijahit Aida dan ratusan ribu pekerja Nike lainnya.
Gaji Aida yang sebesar 2,2 juta rupiah lalu dijadikan perbandingan oleh
Mirror. Mirror membandingkan gaji Aida dengan harga satu jersey timnas
Inggris, 117 poundsterling vs 90 poundsterling. Dan ternyata gaji satu
bulan yang diterima Aida hanya bisa membeli satu jersey timnas Inggris
dengan uang kembalian sekitar Rp. 500.000,-. Padahal Aida menjahit
puluhan ribu jersey setiap bulan.
Mirror bahkan membandingkan gaji Wayne
Rooney yang mencapai 300.000 poundsterling per minggu. Pembandingan
dengan gaji Rooney ini lebay sih, menurut saya. Tapi setidaknya artikel
Mirror ini membuka mata kita bahwa pekerja Indonesia itu dibayar terlalu
murah. Artikel Mirror juga membuka mata orang Inggris bahwa jersey yang
mereka beli dijahit oleh pekerja yang dibayar murah. Bahkan Perdana
Menteri James Cameron memprotes kebijakan harga yang ditetapkan Nike.
Nike sih masih ‘ngeles’ kalau jersey
yang mereka produksi terbuat dari bahan daur ulang berupa delapan botol
plastik yang ramah lingkungan. Selain itu, jersey timnas Inggris mampu
meyerap keringat sehingga tetap nyaman meski peluh dari tubuh banyak
keluar. Setelah ramai jadi perbincangan di Inggris, Nike juga menawarkan
jersey timnas Inggris versi murah senilai 60 pounsterling atau sekitar
1,1 juta rupiah. Tapi protes terhadap jersey itu tetap ada, apalagi
desainnya dianggap kurang keren.

Sebagai bentuk protes, fans Inggris
baru-baru ini menyebarkan tips bagi yang tidak ingin membeli jersey yang
kemahalan itu. Caranya gampang, beli t-shirt Nike putih polos seharga
14.99 pounsterling dan logo Three Lions seharga 1.00 pounsterling. Jadi
total harganya cuma 15.99 pounsterling. Desainnya sama, asli dan tetap
ada logo Nike-nya, tapi harganya bisa seperenam dari harga jersey yang
kemahalan itu. Protes dengan cara kreatif kayak gini lebih keren ya
dibanding mogok-mogokan.
Kalau kamu orang Indonesia dan fans timnas Inggris, kamu mau beli jersey Nike yang kemahalan itu? dan saya katakan lagi itu sungguh IRONI ~!!
Komentar
Posting Komentar